Membuka Akses Pasar Komoditas Keladi bagi Masyarakat Arfak

Kekayaan Alam Pegunungan Arfak

Pegunungan Arfak menyimpan keanekaragaman hayati yang bernilai tinggi seperti hewan endemic antara lain: Cendrawasih, Kasuari, Kangguru Pohon dan Kuskus. Pegunungan ini terbentang dibagian kepala burung dari Pulau Papua yang didalamnya terdapat puncak gunung tertinggi yakni Gunung Umsini dan terdapat dua danau yakni Danau Anggi Gida dan Danau Anggi Giji. Pegunungan Arfak didiami sekitar 12 ribu jiwa yang berasal dari empat suku besar Arfak yakni Hattam, Meyakh, Sough dan Moile. Masyarakat Arfak sangat tergantung pada hutan. Pola perladangan berpindah menjadi bagian dari tradisi yang mereka lakukan. Masyarakat Arfak termasuk didalamnya kampung Aryawenmoho dan Kampung Wama melakukan kegiatan bercocok tanam Keladi, Ubi Jalar dan sayur-sayuran serta melakukan kegiatan berburu untuk pemenuhan sumber protein hewani di pegunungan tersebut. Keladi adalah makanan pokok masyarakat Arfak.

Pendampingan Masyarakat Arfak melalui Pengelolaan Pertanian Berkelanjutan

Di tahun 2018, Perkumpulan Mnukwar mendampingi kedua kampung tersebut untuk mengurangi dampak perlandangan berpindah dan memperkuat masyarakat Arfak dalam pengelolaan pertanian berkelanjutan. Ada 2 kegiatan penting yang didampingi oleh Mnukwar. Pertama, pendampingan kegiatan penanaman kembali lebih dari 2 ribu bibit pohon tanaman keras di lereng perbukitan seperti Masohi, Gaharu, Kopi dan Durian untuk mencegah longsor. Bersama Balai Penelitian dan Pengembangan Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BP2LHK) Manokwari telah dilakukan pelatihan dan pengembangan tanaman masohi. Penanaman kembali bibit tanaman keras tersebut menjangkau 15 kebun masyarakat yang ada di lereng perbukitan dengan luas lebih dari 3 hektar. Kedua, Mnukwar mendampingi masyarakat untuk mendayagunakan pekarangan sebagai lahan produktif. yang dapat mengurangi penggunaan lereng perbukitan untuk berkebun. Bersama dengan Dinas Tanaman Pangan dan Pertanian Kabupaten Manokwari Selatan dan beberapa institusi terkait, Mnukwar melakukan pelatihan budidaya Keladi, pupuk organik, penataan kebun dan pemberiaan bibit holtikultura kepada 115 orang petani. Ujicoba dilakukan dengan membuat 7 demplot untuk pengelolaan tanaman holtikultura tersebut. Demplot-demplot tersebut telah berhasil panen dan mampu menjadi sumber kebutuhan pangan keluarga. Bahkan masing-masing kelompok atau demplot yang diwakili 10 orang petani telah berhasil menjual hasil panennya ke ibukota kabupaten, Ransiki dan mampu menambah pendapatan keluarga sebesar 300 ribu sampai 2 juta rupiah perbulan. Pengembangan pertanian keladi sangat cocok karena sebagai makanan pokok bagi masyarakat Arfak. Masyarakat cukup antusias terhadap kegiatan ini. Sayangnya, hasil panen keladi yang terus melimpah mengalami masalah dalam pemasarannya karena akses transportasi yang terbatas untuk membawa hasil panen tersebut ke Pasar. Untuk itu Mnukwar mengembangkan pendirian kios sebagai tempat petani untuk menjual hasil panen keladinya atau menukarnya dengan barang kebutuhan pokok yang diperlukan seperti sembako dan bibit. Kios menjadi tempat transaksi jual beli yang penting bagi masyarakat karena akses yang jauh dari pasar. Selain itu, untuk mengatasi melimpahnya hasil panen keladi, Mnukwar mendampingi masyarakat Arfak untuk mengembangkan pengolahan keladi menjadi tepung dan keripik keladi yang mampu memberi nilai tambah bagi produksi masyarakat. Pendirian mini pabrik pengolahan tepung keladi, dilakukan untuk mengolah hasil panen keladi menjadi tepung keladi. Saat ini tepung keladi yang dihasilkan dalam proses pengujian kualitas dan perizinan usaha. Kelompok ibu-ibu juga telah memproduksi keripik keladi menjadi salah satu produk kampung yang bisa dijual ke pasar sebagai alternatif produk turunan keladi.

Skema Pengembangan Usaha

Berbagai upaya pengembangan terus dilakukan oleh Mnukwar bersama masyarakat antara lain pengurusan izin untuk tepung dan keripik keladi, pengembangan kemasan yang lebih menarik, serta pengembangan kelembagaan BUMKam yang nantinya menjadi bagian dalam pengelolaan industri tepung dan keripik keladi. Mnukwar juga mendampingi masyarakat Kampung Aryawenmoho untuk Menyusun Rencana Tata Ruang Wilayah Kampung untuk pengelolaan tata guna lahan yang berkelanjutan dengan mengidentifikasi kepemilikan kebun, batas kampung dan rencana pengembangan infrastruktur dan pemekaran kampung. Masyarakat adat berdaya, Hutan terjaga dan masyarakat sejahtera. Mari kita dukung mereka mewujudkannya.